Semangat pagi sobat eMKa , sehat dan bahagia tentunya ya .
Teras “MellyKiong” hari ini suguhkan “Teh Bakti” bukan sembarangan teh, namun akan mengajak kita semakin tahu bagaimana cara berbakti.

Kita selama ini banyak pikirkan diri kita dan anak anak kita dalam cara bergaulnya dan lain lain , tetapi banyak dari kita termasuk saya lupa kalau sebagai anak yang perhatian punya nilai tersendiri dalam pergaulan mereka.

Contoh:
Kemarin saya dan Herlani jalan sama Oma – oma sepanjang hari aku perhatikan apa saja sih obrolan mereka? Yang pasti seputar makan, kegiatan, rencana tur dll.

Tapi ketika anaknya Oma Monik menelpon menanyakan keberadaannya, tiba tiba Oma Lili nyeletuk “Ada yang iri tuh tidak ditelpon anaknya”. Sebuah kalimat sederhana namun buat saya dan Herlani cukup dalam maknanya.

Ternyata perhatian anak sekarang dalam bentuk pertanyaan dimana mereka ternyata menaikkan rasa bangga mereka.
Saya tersadarkan dan akan berusaha perbaiki. Walaupun sudah lakukan namun tidak konsisten.

Yuk kita terus cari tahu bagaimana cara berbakti pada orangtua kita.

Smile
Melly Amaya Kiong

FB: Melly Kiong Dua
IG: MenataKeluarga

www.menatakeluarga.com
www.parenting.ilcmi.com

#emkaland
#mindfulparenting
#revolusikarakterkeluarga
#banggajadikeluargaeMKa

Cari orangtua kita ketika mereka pergi sama teman temannya

Semangat pagi sobat eMKa , sehat dan bahagia tentunya ya . Teras “MellyKiong” hari ini suguhkan “Teh Bakti” bukan sembarangan teh, namun akan mengajak kita semakin […]

Berikan Orangtua Rasa Bangga

Selamat malam sobat eMKa yang berbahagia, semangat ya walaupun hujan deras mengguyur Jakarta. Kita hangatkan jiwa kita dengan secangkir “Teh Bakti” Melihat seorang ibu yang selalu […]

Hargai niat memberikannya bukan barangnya

Selamat malam sobat eMKa yang berbahagia, sungguh senang saya terus mempunyai kesempatan untuk menyeduhkan “Teh Bakti” ini. Beberapa hari yang lalu aku ngobrol dengan seorang Oma […]

Bolehkah mbak kiki sekolah?

Selamat malam sobat eMKa yang berbahagia, semangatkan hari ini? Untuk menambah semangat saya tambahkan “teh bijak” ya. Sering sekali saya dengar percakap seperti ini” aduh pembantu […]