Alangkah indahnya DIAM,
bila BICARA dapat menyakiti orang lain.
Alangkah terhormatnya DIAM,
bila BICARA hanya untuk merendahkan orang lain.
Alangkah bagusnya DIAM,
bila BICARA bisa mengakibatkan terhinanya orang lain.
Alangkah cerdiknya DIAM,
bila BICARA dapat menjerumuskan orang lain.
Alangkah bijaknya DIAM,
bila BICARA hanya untuk merugikan org lain
Akan tetapi…..
Betapa dahsyatnya BICARA,
bila DIAM itu mengakibatkan celakanya orang lain.
Betapa saktinya BICARA,
bila DIAM itu menjadikan ruginya orang lain.
Betapa hebatnya BICARA,
bila DIAM membuat tidak sadarnya kesalahan yang terus dilakukan orang lain.
Betapa pentingnya BICARA,
bila DIAM mengakibatkan semakin bodohnya orang lain.
Betapa TAJAM-nya kata” kita saat kita sedang marah & betapa TEDUH-nya kata” kita saat kita sedang senang.
Maka pertimbangkanlah.
Kapan kita DIAM & kapan kita harus BICARA.
Jangan bicara tentang HARTA dihadapan orang miskin..
Jangan bicara KESEHATAN dihadapan orang sedang sakit.
Jangan bicara KEKUATAN dihadapan orang yang lemah.
Jangan bicara KEBAHAGIAAN dihadapan orang yang berduka
Jangan bicara KEBEBASAN dihadapan orang yang terpenjara.
Seorang yang BIJAK ibarat AIR yang selalu,
Tenang & menenangkan.
Suci & menyucikan,
Sejuk & menyejukkan.
Segar & menyegarkan.
Lembut & melembutkan.
Jadilah seperti AIR yang selalu mencari tempat yang lebih rendah.
BERMAKNA ( rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri & tidak pernah merendahkan atau menghina orang lain).
Jadilah seperti AIR yang selalu memberi kehidupan bagi apapun & siapapun.
MARI KITA MENCINTAI SEMUA ORANG & TIDAK MEMBENCI SIAPAPUN.
Dalam situasi seperti sekarang….
JANGAN LUPA untuk: