Selasa, 30 Desember 2014
Selamat pagi, saya senang sekali baca BC dari Sobat Herman dari Surabaya, saya bagikan juga manfaatnya ya. Empati itu yang sedang dibangun oleh komunitas eMKa Land.
Happy Melly Kiong
Filosofi Jepang:
Hubungan antar manusia yang paling tinggi levelnya, yang terus diajarkan dari generasi ke generasi, diajarkan sejak balita, dan menjadi kiblat orang Jepang adalah “Empati.” Empati atau memposisikan diri kita menjadi ORANG LAIN (memposisikan diri kita menjadi lawan bicara). Kalau kita sedang ngomong sama orangtua kita, cobalah untuk menjadi orang tua yang sudah “bingungan” itu. Sedang ngomong dengan “anak kita” maka jelmakan diri kita menjadi anak kita yang bandel. Sedang ngomong ke customer kita atau downline kita, maka menjelmalah menjadi customer kita terlebih dulu. Mau ngomong ke upline kita, sahabat kita, musuh kita, maka menjadilah mereka terlebih dulu dan bila kita menjadi dia “apa yg ingin kita dengarkan?”
Kenapa dompet yang terjatuh di kereta api Jepang kemungkinan besar AKAN balik kepemiliknya? Karena yang menemukan langsung akan berpikir, bila uang di dompet ini saya ambil “Jangan-jangan yang punya, gak punya uang lagi, gajian baru bulan berikutnya, dia pasti akan bingung bayar hutang, bingung bayar listrik, bingung beli makan, nanti dia akan dimarahin istri, anaknya akan kelaparan atau dia akan mati karena perbuatan saya ini” Ya, mereka selalu berpikir empati. Itulah makanya negaranya aman dan cepat maju.
- Yang ketahuan korupsi, bunuh diri karena malu.
- Pejabat yang merasa gagal akan mundur karena dia pakai kacamata rakyatnya.
- Wanita pulang kerja malam hari terjamin kemanannya, karena para pria berpikir, gimana kalau itu adik, anak atau istri saya. Teman-teman, Anda ingin dicintai oleh siapa pun?
Milikilah ilmu orang Jepang. Gak usah merasa malu untuk meng-copy-nya! Selamat pagi Frens!
