Ada banyak orangtua yang merasa sudah mempersiapkan masa depan anaknya dengan materi, dengan asuransi dengan segala yang diyakini orangtua cukup aman. Tetapi sedikit yang menyadari bahwa yang dibutuhkan adalah bukan hanya materi melainkan mental dan skill agar dia bisa bertahan dengan yang ada maupun yang belum terlihat. Jadi ingat waktu ke Jambi melihat tukang indomie yang sedang melayani pelanggan, menurut temanku bapaknya adalah orang terkaya no 2 di jamannya, semua bilang hartanya 7 turunan tidak habis, ternyata baru sampai kedia saja sudah tinggal sepetak. Mengapa demikian? Karena orangtuanya hanya menyiapkan materi, yang bisa habis jika dipacul terus, anak yang tidak ada daya juang, tidak pernah diajarkan menghadapi masalah, tak pernah susah, tak pernah tahu arti kecewa, justru akan sangat rentan.
Yuk nggak usah menyesal jika belum ada, mulai sekarang kita berubah, mulai ajak anak untuk melihat keadaan yang nyata disekitarnya ada banyak yang tidak sama, ajak anak belajar empati, perbanyak komunikasi dengan menceritakan permasalahan yang kita hadapi di luar dan bagaimana solusinya. Ternyata ini adalah salah satu cara orang Israel sehingga mampu mendidik anak menjadi anak yang sangat baik problem solver-nya.
Mindful parenting?? Tidak perlu menghakimi diri sendiri maupun anak, melainkan ayo kita sadar dan eling untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sekarang.
Smile Melly Kiong