Kita Keras, Anak Semakin Melawan
Ketika anak tidak jujur

Ketika Seorang Ibu Malu Dengan Kenakalan Anaknya

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, angin sejuk membuatku males bangun, tetapi melihat banyak yang sudah ngantri jadi semangat lagi deh. Ayo seduhan tehnya “Teras Melly Kiong” diminum… diminum… masih hangat!!!

Prolog sedikit, untuk menyemangati diri setelah semalaman perasaan berkecamuk tidak karuan setelah BBM dengan banyak orangtua karena problem yang sama, akhirnya saya percepat angkat topik ini.

Coba sobat menempatkan diri di posisi anak, ketika kita main sama teman kita, kita dimarah-marahin, bahkan ada yang dengan kasar menarik anaknya di depan umum, kamu nakal bangat sih? Nanti Mama bawa kamu ke panti asuhan.

Padahal anak berebut mainan dan tidak bisa berbagi karena dia dalam posisi sebagai anak tunggal yang semua perhatiannya dicurahkan ke dia, tetapi mereka terenggut karena kehadiran adiknya, sehingga di rumah dia yakin tidak ada lagi tempat baginya untuk bisa diperhatikan, makanya dia mencoba cari perhatian itu di luar.
Orangtua harusnya sadar bahwa apapun persoalan yang terjadi pada anak kita, bagaimana tingkah lakukan semua adalah akibat dari tangan tangan arsitek hidupnya yang membuat mereka demikian yaitu kedua orangtuanya.

Sekali lagi tidak akan ada perubahan yang akan terjadi pada anak-anak kita, tidak ada orang lain yang bisa mengubah anak kita kecuali kita sebagai orangtua yang punya kasih dan hati.
Lupakan yang lalu, mulailah yang baru, dengan Mindful Parenting kita belajar selalu berempati dan tidak menghakimi, maka kita akan menemukan caranya dengan mudah dan bijaksana.

Selamat pagi
Smile Melly Kiong

“Anak-anak adalah karya akhir dari sang arsitek hidupnya, jika hasilnya tidak memuaskan maka yang harus bertanggung jawab adalah orangtuanya.”