Tidak sadarkan kalau kita yang sering memberikan contoh mengancam…
Anakku emosi sekali, bagaimana ya??

Kreatif menghindari kata ancaman?

19 agustus 2013

Selamat pagi sobat eMKa Land yang bahagia, Semangat Senin tetap berkobar di “Teras Melly Kiong”, jadi jangan khawatir ya. Selamat datang buat yang baru bergabung, dan ayo kita seduh tehnya bersama-sama.
Bbrp hari yang lalu saya ada posting tentang kata ancaman. Ternyata banyak sekali yang merasakan punya problem serta bertanya bagaimana menghilangkan kalimat ancaman. Saya jadi jawab semua disini ya?
Ketika kita menginginkan sesuatu tetapi seseorang sudah memberikan signal tidak akan bisa merealisasikannya apalagi harus melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, kira-kira kita masih mau usaha tidak?
Tetapi jika kita menginginkan sesuatu, orang itu memberikan harapan bahwa kita bisa mendapatkannya jika kita melakukan sesuatu yang walaupun tidak kita sukai, pasti ada harapan yang membuat kita mau berusaha.
Nah kondisi 1 dan 2 itu jelas beda, jadi kepada anak juga sama, kita menginginkan anak makan , sedangkan mereka lagi senang nonton. Maka kesenangan nonton itu di dahulukan bahwa kita memberikan dia ijin untuk nonton, hanya syaratnya makan dulu. Jangan langsung cut ” awas ya tv-nya mama matiin” kalau kamu tidak makan.
Mindful parenting benar-benar luar biasa, kita harus bisa berempati dengan apa yang dirasakan oleh anak kita, maka kita akan bisa memutuskan kondisi mana yang kita inginkan.
So, coba praktekkan dan rasakan bahagianya anak-anak kita
Selamat pagi!!!!! Smile Melly Kiong

 

“Tidak akan ada kekaguman yang bisa dirasakan oleh anak jika orangtua tidak menunjukkan cara mengagumi mereka “