Sekolah Favorit Anak atau Orangtua?
Berbagi Dengan Generasi Muda Buddhis di Batam

Kisah Nyata yang Jadi Guru Kita Semua

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat terus menyala bukan? Tunggu sebentar air akan mendidik, dan teh ilmu di “Teras Melly Kiong” pasti tersaji dengan penuh kasih.

Sepanjang hari kemarin di tengah aktivitas yang lumayan saya membawa beban atas BBM seorang sobat baru yang begitu menggelitik, saya bisa rasakan puluhan tahun seorang anak benar-benar berada dipenjara yang sangat kokoh, yang memenjarakan psikisnya lebih ganas dari Nusakambangan. Itu gambaran yang tertangkap olehku. 
Seorang anak yang merasa setiap apa pun yang dilakukannya itu salah, salah, dan salah. Sehingga terserap dalam alam bawah sadarnya dengan sempurna, sehingga membunuh rasa percaya dirinya dan akhirnya benar-benar terjadi yang dia lakukan salah. Hukuman cercaan sudah biasa, kalau berbuat salah nilainya min, kalau berbuat baik nilainya 0, sampai dia meyakini dan percaya kenapa anak banyak yang berbuat tidak baik, karena buat apa? Toh tidak pernah dihargai. Kesalahan anak yang menurutnya adalah kesalahan yang ditularkan oleh orangtua tanpa sadar. Sampai si kecil ini merasa bahwa orangtua itu jahat, padahal apa pun yang terjadi pada anak dia percaya bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
So yang harus melakukan perubahan itu sebenarnya adalah orangtua.

Kebayang? Selama 26 tahun merasakan kepahitan dan yakin bahwa orangtua sudah membatu pikirannya dan tidak bisa diubah???
Sungguh ini adalah tirai yang harus kita buka bersama, supaya anak-anak tidak mengalami penderitaan panjang karena kesalahan mendidik dari kita sebagai orangtua, Mindful Parenting akan selalu jadi pegangan kita semua.

Sobat orangtua, tidak ada kata terlambat, jika kita mau membuka diri demi kebahagiaan anak-anak kita, berjiwa besarlah untuk belajar jadi orangtua yang bijaksana bagi anak-anak kita lewat jalan berempati pada mereka.
Mareee, semangat
Salam smile
Melly Kiong

“Berguru kepada orang yang punya ilmu itu sudah biasa, namun berguru kepada orang yang punya pengalaman dan kita mau memperbaikinya, maka kita akan jadi murid di atas rata-rata.”