Smile
Melly Kiong
www.emkaland.blogspot.com
@mellykiong
Pendapat anggota eMKa Land?
Ang, Pekanbaru
Hah, begitu ngeri kehidupan di negeri ini!!! Narkoba sudah masuk ke seluruh pelosok.
Asteriave, Jakarta
Ya saya juga nonton Metro TV saat itu. Mr. X itu dengan tegas menyatakan semuanya “demi uang, uang, dan uang.” Tak ada penyesalan dan rasa takut. Benar-benar mengerikan!
Satu-satunya cara adalah KELUARGA, bagaimana “membentengi” anak dengan iman sesuai agama dan moralitas serta character building yang kuat, saya rasa bisa mencegah pengaruh obat-obat terlarang itu masuk dalam diri anak-anak kita. Saya sudah mempraktikkannya karena anak-anak saya sudah menginjak dewasa. Dan ketika saya ajak diskusi jarak jauh mengenai kasus RA. Mereka bilang, “RA bodoh, banyak uang tapi jatuh dalam pengaruh narkoba”. Jadi mendengar pendapat mereka, saya tenang terhadap anak-anak saya.
Semoga Tuhan selalu melindungi anak-anak kita dan seluruh komponen bangsa ini dari lingkaran setan masalah ini.
Alung
Dimulai dr keluarga yg baik, maka keturunannya pun akan baik. Kemudian pergaulan teman2 dr anak2 kita, blm tentu kan ortu mereka sejalan dgn kita, jd pergaulan juga harus terpantau sampai anak2 kita bisa mengerti dan menjauhi narkoba dan teman2 yg merusak.
Bie-Bie, Pekanbaru
Ya mengerikan sekali kalau yang dikatakan itu benar. Tapi menurutku angka yang disebut tidak sebegitu besar. Tidak sebegitu gampang meloloskannya. Mudah–mudahan tidak sampai begitu parah aparat kita. Sampai merusak moral bangsa.
Hendrasim, Jakarta
Hiri dan Ottappa itulah pelindung diri sendiri, keluarga, bangsa dan dunia. Semangat pagi, Sis. Be joyful, be happy
Henely, Pontianak
Separah itu kah aparat dan pejabat negara Indonesia?
Juvida, Bogor
Ngeri sekali ya negeri ini 🙁
Satu”nya jalan selamatkan dulu keluarga kita. Keyakinan beragama no 1
Lianto, Pare-Pare
Susah, selama belum ada penegak hukum yang berani ambil tindakan tegas untuk menjalankan hukuman untuk pengedar atau bandar narkoba…
Klo bisa,usul ke media…jgn sebut nilai barang narkotika jenis apapun yg berhasil disita ama petugas…
Krn,klo sebut nilai rupiahnya…seakan2 media memberi nilai tinggi utk barang yg merusak manusia secara keseluruhan…
Lina, Pontianak
Keluarga adalah pintu utama. Kenapa saya selalu terapkan hidup sederhana karena di kesederhanaan kita tidak mudah tergoda dan saat ini saya tambahkan ekstra hati-hati dengan orang-orang di sekitar kita. Saya selalu cari tahu latar belakangnya, apa pekerjaannya, karena sekarang banyak yang mengajak makan minum lalu dimasukkan obat-obatan. Tujuannya membuat ketagihan tanpa mereka sadari, dan memang benar walaupun ada yang tahu si A, si B pengedar, pemakai tapi seolah-olah tidak tersentuh, dunia jaman ini benar-benar edan, hanya Tuhan yang bisa menghukum mereka.
Maylin, Jakarta
Yah sangat mengerikan. Apalagi jika anak kita di lingkungan yang banyak narkobanya. Saya rasa kedekatan kita sama anak kita itu ada kunci segala dan membuat anak kita takut akan Tuhan.
Melanie, Jakarta
Uang sudah membutakan mata hati…
Novianty, Medan
Lha mau gimana mereka gak seneng… Wong SBY sendiri memberikan grasi yang sangat meringankan untuk para narapidana narkoba… Sehingga gak ada efek jeranya.
Papa Dhira, Bandung
Memilukan jika aparat penegak hukum justru melanggar hukum. Tergiur uang, banyak yang tega merusak bangsa sendiri.
Kita tunggu “lahirnya” para pucuk pimpinan yang berani memberantas kejahatan tanpa pandang bulu (termasuk aparat sendiri yang jadi backing kejahatan). Kondisi ini sudah jadi rahasia umum, jadi ini terjadi tentu bukan karena tak tau.
Juga bukan tidak MAmpU, tapi karena tidak MAU. Kapankah akan muncul pimpinan yang “berani mati” melawan segala kejahatan??? Kita hanya bisa berdoa, semoga segera. Sebelum semua terlambat!
Rini Munandar, SoloOmg, narkoba sudah mengepung bangsa kita.
Ria Rahayu
Sy jg sdh dpt info ini . Sereemnya masa dpn anak cucu kt. 1 Perlu backing iman yg kuat u/ melindungi nya. 2 Buat penangkal dgn merapakan barisan antar selrn anggota klg
Ruslan, Medan
Setuju Bu… Harus dimulai dari keluarga sendiri
Surya W., Jakarta
Manusia memang tidak ada puasnya, selalu merasa kurang. Kalau kita bisa bersyukur kepada-Nya atas apa yang telah kita terima, maka kita bisa lebih menghargai makna kebahagiaan yang sesungguhnya. Mengejar kekayaan duniawi memang wajar-wajar saja, menjadi tidak wajar jika dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Bagi saya cukup itu nikmat, jika kita mampu untuk mensyukurinya. Tks atas sharing-nya Bu
Wiwi, Pekanbaru
Bu Melly sgt setuju u membahasnya. Menjaga generasi selanjutnya. Sangat2 ngeri setelah membacanya.