Selamat pagi sobat eMKa yang berbahagia, semangat Selasadan terus belajar bersama di teras”mellykiong” ya.
Kemarin saya memberikan workshop disekolah Marsudirini Bekasi. Bangga saya mengenal Suster Clarine ( ketua Yayasan) yang benar2 berani action cepat demi kemajuan sekolahnya.
Dari sewi workshop yang 4 jam, saya juga menyelipkan ilmu NLP praktik dari Pak Krishnamurti dan inilah yang sangat saya harapkan semua ilmu didapat dan dipraktekkan.
Dipenghujung acara ada seorang Guru sharing bagaimana beliau mendapati seorang murid yang menyebut temannya ” anjing”, lalu dengan santai guru itu berseloroh”monyet kog mengatai anjing”. Saat itu muridnya memang berhenti mengatai, namun apakah itu solusi?
Mungkin tidak, dan saran saya sederhana, ajak anak itu ngobrol berdua, mungkin lebih baik ajak anak itu gambarkan anjing dan apakah benar sama dengan manusia?Jika dia tidak bisa bedakan mana manusia mana anjing, apakah dia mau disebut anjing.
Berikan mereka argumen yang sederhana dan bisa diterima.
Boleh coba terus yuk, dengan MP dimensi kedua “tidak menghakimi”
Smile
Melly Kiong
Www.menatakeluarga.com
Www.parenting.ilcmi.com