Sampai juga akhirnya di tempat yang buat saya bisa duduk dan berpikir jernih, sehingga yakin rangkaian kata yang akan saya share benar-benar men-transfer sebuah kebahagiaan yang baru saya nikmati dua hari ini, dan tentunya akan sangat sayang untuk dilewati.
Kemarin adalah perayaan hari ulang tahun SLB Dena Upakara sebuah yayasan khusus untuk anak-anak tunarungu yang mana dena artinya hina atau terbuang dan upakara artinya merawat: jadi dena upakara artinya merawat yang terbuang.
Dari kata itu saja kita bisa gambarkan sebuah ketidakbahagiaan anak tunarungu yang terbuang karena kecacatannya dan betapa mulia tangan-tangan suster merawat mereka dengan sepenuh hati, 75 tahun bukan waktu yang singkat bagi sebuah pengabdian ke yang bukan anak kandung sendiri, tapi kekerasan, tanpa celaan dan selalu begitu bangga dengan perkembangan anak-anak didiknya walaupun terasa begitu pelannya. Apalagi saya diberitahukan betapa kesulitan yang dihadapi oleh seorang tunarungu jauh lebih sulit dibanding dengan tunanetra dll, semakin membuatku terharu atas ketidaktahuanku selama ini.
Semalam adalah puncak prestasi terindah yang telah dipersembahkan oleh anak-anak tunarungu kepada masyarakat Wonosobo umumnya dan kepada suster-suster tercintanya bahwa mereka sangat pantas untuk mendapatkan pujian karena pengabdiannya.
Anak-anak yang tampil dengan sangat memukau sudah menjadi obat lelah bagi suster-susternya dan guru-guru yang walaupun belum pernah terucap.
Satu lagi kekagumanku yang tiada hentinya adalah, ulang tahun yayasan Katholik yang 90% panitianya adalah warga NU dengan pembicara dari kalangan Islam, Buddha, dan Khatolik adalah sebuah pemandangan nyata yang tak akan terhapus selama-lamanya. Lengkap rasanya dengan seorang pemimpin seperti Bpk. Kholiq dan Bu Aina yang begitu mengayomi dan tangkas menjadikan issue kota Wonosobo sebagai ” Kota yang sensitif difable” sungguh adalah teladan yang sangat pantas ditiru.
Anak-anak tunarungu dengan cinta penuh ketulusan dari suster-suster dan guru-gurunya harus jadi cermin untuk kita dan jadi barometer bagi cinta kita kepada anak-anak kita seutuhnya.
Syukur atas semangat pluralisme yang semoga juga akan menyala di eMKa Land
Sampai juga akhirnya di tempat yang buat saya bisa duduk dan berpikir jernih, sehingga yakin rangkaian kata yang akan saya share benar-benar men-transfer sebuah kebahagiaan yang […]
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia kita jumpa kembali di “Teras Melly Kiong.” Gara-gara habis libur, hari ini pasti banyak yang mengira ini hari Senin. […]
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, mulai hari ini kita sebut BC pagi dengan “Teras Melly Kiong” sambil membayangkan kita ngeteh dan berbincang. Bersama ya? […]
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, Senin lagi ya, semangat yang harus dinyalakan untuk melanjutkan ke hari-hari berikutnya. Perjalanan pulang dari sharing bersama orangtua kemarin […]