Selamat pagi sobat eMKa yang penuh welas asih. Semangat Senin tetap terus terpelihara ya.
Acara Sabtu tgl 28 Oktober 2017 saya melihatnya sebagai Momentum lahirnya Rumah Emak 2 di beberapa kota.
Jikalau ini konsisten dijalankan layaknya Rumah Emak yang di Jakarta pasti roh perjuangan kita semakin terasa.
Karena saya pribadi menganut setiap pertemuan kita harus berdaya guna buat diri kita dan orang sekitar kita terutama kekuarga.
Saya ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada Mariza dan Henni yang telah merelakan rumahnya untuk diubah jadi Rumah Emak sementara.
Kenapa di Rumah dan bukan di restoran pilihan kita?
Saya boleh jelaskan sekali lagi ya? Biar esensi nilai perjuangan kita sama dari pusat sampai daerah.
Pertemuan dengan agenda yg jelas akan sangat berarti.
Maksud adanya Rumah Emak:
1. Kalau dirumah lebih terasa kekeluargaannya.
2. Kita mau budayakan karakter eling dan saling peduli dalam kerjasama yg nyata.
Kita hargai tidak semua bisa kumpul kumpul di restoran, tapi jika datang hanya bawa telur ceplok sudah sangat besar partisipasinya. Dan bawa tidak banyak untuk dua orang saja.
Arti yg sangat baik kita bisa berbagi rasa bersama, makanan tidak berlebih dan tidak menyusahkan yang punya rumah.
kita hindari budaya bungkus dan terus kuatkan berbagi.
3. Setiap kali pertemuan ada agendanya yang jelas. Ngebar, Ngesumwar, Gosefi, Makre dan MoEk.
Jika kita semua mau satu kata teruskan gerakan ini serempak, maka rumah Emak sudah hadir dimana mana.
Percayalah…Rumah Emak akan jadi solusi bagi keluarga dan perjuangan kita terlihat nyata, dan istilah keren saya PKK Swasta dengan program berkesinambungan, dan kita adalah pionernya.
Yuk boleh diskusi dan bawa roh Rumah Emak ini ke daerah masing masing.
Smile
Melly Amaya Kiong
FB: Melly Kiong Dua
IG: MenataKeluarga
www.menatakeluarga.com
www.parenting.ilcmi.com
#emkaland
#mindfulparenting
#revolusikarakterkeluarga
#banggajadikeluargaeMKa