Rebut kembali perhatian anak, bisakah?
berusahalah bicara yang halus dengan anak kita

Jika anak berkata kasar

Selamat pagi sobat eMKa Land, semangat Senin. Jakarta diguyur hujan dari semalam tentunya uadara jadi bersih begitu juga teras “Melly Kiong”.

Topik pagi ini, sepertinya bukan masalah yang baru dari Jaman saya kecilpun sudah ada dimana ada sekelompok anak anak yang lebih preman pasti bahasanya juga lebih preman. Itu dulu yang masih sangat sedikit media yang mempengaruhi.

Namun sekarang, banyak media yang bisa ditiru bisa dari radio yang jujur kadang bahasa yg dipakainya juga over, dan media televisi apalagi. Nah media media inilah yang membuat anak anak tidak menyadari bahwa itu baik atau buruk.
Untuk itulah sebagai orang tua, pahami dulu dan positif thingking bahwa anak kita belum mengerti apa yang diucapkan. Coba ngobrol mengenai maksudnya. Jika dia sudah tahu, ceritakan bahwa dia membawa nama baik orangtua di keningnya terlihat nama orangtua. Mana yang harus dia berikan, nama baik atau nama buruk? Karena semua orang yang melihat dia tahu kalau dia adalah anak papa dan mama. Dan tanyakan apakah papa dan mama ada mengajarinya berkata kata seperti itu.

Tanyakan juga sumbernya, tidak perlu dengan emosi. Jika sumbernya datang dari teman teman disekolahnya, tidak ada salahnya ngobrol dengan guru BP atau kepala sekolah.
Ternyata di sekolah anak kami Kepala sekolahnya sangat tanggap, dan ditembok dituliskan bahwa anak sekolah tersebut berkata baik.

Mungkin kedua solusi ini bisa membantu. Karena bahasa yang kurang baik akan sangat mempengaruhi penilaian orang sekitar.

Smile
Melly Kiong
Www.menatakeluarga.com
Www.emkaland.blogspot.com
IG kiong melly
@mellykiong
FB melykiongdua

“Menyalahkan anak bukan solusi, melainkan jauh lebih baik ajak mereka diskusi dan cari jalan keluar bersama”