5 mei 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Senin tentunya sobat menunggu seduhan teh ilmu dari teras”melly kiong”.
Jujur saya pribadi merasa sangat berduka atas beberapa kasus meninggalnya anak-anak karena pengendalian emosi yang tidak seimbang. Benarkah anak usia 5 sampai dengan 12 tahun sampai tidak mampu lagi mengendalikan emosinya? Ya, kita harus bercermin pada kenyataan yang ada. Bukan bertanya kenapa, namun mari kita introspeksi ke dalam diri dan cari cara bagaimana kita bersama mencari solusinya. Apakah semua keinginan anak. Harus selalu kita penuhi?
Sadarkah dengan perlakuan seperti itu anak akan menjadi egois? Anak merasa semua yang diinginkan harus ada dan tersedia? Anak harus diperkenalkan pada rasa kecewa, ada amarah dan kalah dalam hidup. Tetapi tetap dalam pendampingan orangtua bagaimana mengatasi rasa kecewa? bagaimana menjadi orang yang kalah itu hal yang wajar dalam hidup sesungguhnya dan tidak bisa semua selesaikan dengan cara marah.
Orangtua apakah sudah menjalankan perannya dalam mengendalikan emosinya? Sadar akan rasa kecewa yang harus dihadapi? Yuk kita kendalikan diri kita dulu supaya mampu mentransfer yang baik kepada anak-anak kita.
Jika orangtua mampu melakukannya maka kita akan optimis bisa memberikan warisan yang baik bagi generasi anak kita.
” Rasa kecewa dan amarah adalah hal yang sangat wajar dalam kehidupan setiap manusia”