Sebuah perjalanan yang penuh dengan hikmah dan menurut saya adalah perjalanan yang begitu mengagumkan dan sangat menyemangati diri ini untuk terus berjalan sampai suatu akhir yang tak berujung.
Rasanya 4 tahun bukan waktu yang singkat untuk saya pelajari, untuk saya memahami apa yang sedang terjadi pada saudara-saudaraku kaum perempuan, ada banyak ketidaksadaran yang masih punya ruang untuk kita isi, untuk kita ajak. Akhirnya di akhir tahun saya mencoba bertanya kepada Tuhanku. Kira-kira begini pertanyaannya “Tuhan, aku ini mau dibawa ke mana lagi? Apa yang harus aku lakukan dalam hidupku selanjutnya?”
Tak lama lagi seakan aku diberi jawaban yang masih harus aku terka–terka. Sahabatku menelepon tanpa angin tanpa hujan. Akhirnya saya bertemu dengan Budiman, saya bertanya apa gerangan dia mau bertemu dengan saya. Ternyata tidak banyak yang saya dapatkan selain saya diminta membuat roadmap yang saya sendiri malu mengirimkan kembali ke Pak Budiman.
Ternyata apa yang saya gambarkan sama dengan apa yang dia gambarkan, hanya saya kurang tertata, karena saya lebih seperti mau makan gajah katanya. Dan singkat cerita kami akan membangun sebuah gerakan dengan sebuah branding yang menurut dia sudah lewat tahap pencarian yang sudah cukup lama. Proses pencarian yang konon menurut Bpk. Budiman yang disesuaikan akar budaya Indonesia yaitu proses pengasuhan yang eling atau bahasa Inggrisnya Mindful Parenting.
Mengingat selama ini Bapak Budiman selalu mengikuti pergerakan yang saya lakukan, sepertinya ada banyak sekali yang sesuai dengan konsep Mindful Parenting yang dipopulerkan oleh Kabat Zin dan apa yang saya lakukan selama ini justru lebih kuat pada praktiknya daripada teori.
Singkat cerita ketemulah kami paham yang akan kami usung yaitu eMKa yang artinya Menata Keluarga bisa juga menjadi mama kreatif atau menebar kasih, yang penting adalah hal yang selalu berkonotasi positif.
Mulai Januari kami mulai kumandangkan tentang apa itu Mindful Parenting? Mengapa begitu perlu untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih baik? Karena keyakinan itulah akhirnya saya mencoba membangun komunitas secara maya lewat BBM yang saya fokuskan pada Mindful Parenting yang berkumpul di eMKa Land.
Hari hari yang saya lewati sungguh mencengangkan, ternyata begitu banyak yang memberikan testimoni atas sharing yang begitu sederhana namun banyak yang mengakui terlewatkan, akibatnya banyak kekeliruan dalam pola asuh yang terus berlanjut ke anak-anak semakin meluas.
Namun dengan kehadiran eMKa Land mereka mengakui betapa bergunanya dari kondisi yang sangat emosional akhirnya mereka sadar bahwa mereka mampu mengubah kondisi yang tadinya sangat tidak kondusif, menjadi sangat baik. Sampai di luar dugaan penyebaran yang begitu beragam sampai akhirnya beranggotakan 800 orang lebih.
Bahkan kehadiran teman teman media yang punya kepedulian yang sama harapan yang sama bagi perkembangan bangsa ke depanlah yang membuat saya memberanikan diri untuk membicarakannya dengan Bpk. Ernst Katopo, pakar komunikasi dan meminta pihak Hakasima untuk memfasilitasi pertemuan kami.
Akhirnya jadilah kami bertemu tanggal 5 Februari tepatnya di lokasi TV Media Hakasima jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan.Yang hadir di sana adalah Bpk. Ernst dan Bu Lusiana mewakili Hakasima, Bpk. Donny De Keizer, Bpk. Wiliam Lee, Rizza, mewakili Excellent TV, Riri Artakusuma mewakili Smart FM, Novi dan Elfa mewakili Koran Sindo, Stefanie dan Ardelia mewakili majalah Putra Bangsa, Budiman, Melly Kiong, dan Ady Jovial mewakili eMKa, Laila Ardaryani mewakili group Majalah Anakku, Ester Lince Napitulu dari Kompas, Ries Suryanita Foundernya Mompreneur dan Anastasia Rima.
Sungguh sebuah diskusi yang begitu menarik setelah pemaparan dari Melly Kiong tentang kondisi yang ada dalam keluarga Indonesia, yang membuat kita semua semakin yakin solusi harus dari keluarga, pemaparan dari Bpk. Ernst yang juga begitu yakin jika adanya kolaborasi antar media yang bisa menyampaikan informasi perubahan ini seluas mungkin serta pemaparan apa sesungguhnya Mindful Parenting dan mengapa harus Melly Kiong yang dipilih, semua sungguh membangunkan kita akan lahirnya secercah harapan di tengah keterpurukan bangsa ini, khususnya keterpurukan mental, moral, dan etika yang begitu dahsyat. Tepatnya kemarin adalah hari yang bersejarah, dan harapan kami semua ide-ide kami bisa dilanjutkan dengan menunjukkan tanggung jawab dan konsekuen mengusung perubahan generasi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat lewat Mindful Parenting.
Langkah kecil yang ditawarkan oleh Bpk. Donny untuk ikut memberikan ruang talkshow sungguh adalah kesempatan dan ide Bpk. Ernst untuk membuat film mini seri juga cukup menarik untuk dipikirkan dan direalisasikan selanjutnya.
Sekali lagi kami mengundang setiap individu di eMKa Land ini untuk menggerakkan roda perubahan ke arah yang lebih baik akan terjadi di bumi pertiwi ini.
Salam perubahan dengan Mindful Parenting